Rabu, 05 Juni 2013

Sirkulasi dan Parkir

A.   SIRKULASI
Elemen perancangan kota sirkulasi menurut Shirvani (1985:26) merupakan salah satu alat paling bermanfaat untuk membangun lingkungan kota. Sirkulasi dapat membentuk, mengarahkan dan mengontrol pola aktivitas dan pengembangan kota, ketika sistem transportasi jalan umum, pedestrian ways dan sistem transit menghubungkan dan memusatkan pergerakan.
Pertambahan kendaraan terutama kendaraan pribadi terjadi sanat cepat, yang merupakan salah satu pemicu terjadinya kemacetan. Kemacetan terjadi salah satunya akibat percepatan pertambahan kendaraan yang tidak diimbangi pertumbuhan infrastruktur jalan raya. Selain itu beberapa faktor kemacetan lalu lintas diantaranya adalah adanya pasar tumpah, PKL, pulau jalan, traffic light, parkir, atau angkutan umum yang berhenti seenakanya

Menurut Shirvani ada tiga prinsip utama dalam menangani sirkulasi yaitu:
1.    Jalan seharusnya didesain menjadi ruang terbuka yang memiliki pemandangan baik antara lain:
a.    Bersih dan elemen landscape yang menarik
b.    Persyaratan ketinggian dan garis sempadan bangunan yang berdekatan dengan jalan.
c.    Pengaturan parkir di pinggir jalan dan tanaman yang berfungsi sebagai penyekat jalan.
d.    Meningkatkan lingkungan alami yang terlihat dari jalan

2.     Jalan harus dapat memberi petunjuk orientasi bagi para pengendara dan dapat menciptakan lingkungan yang dapat dibaca yaitu:
a.    Menciptakan bentuk landscape untuk meningkatkan kualitas lingkungan kawasan sepanjang jalan tersebut
b.    Mendirikan perabot jalan yang berfungsi pada siang dan malam hari dengan hiasan lampu yang mendukung suasana jalan
c.    Perencanaan umum jalan dengan pemandangan kota (visitas) dan beberapa visual menarik yang dapat berperan sebagai tetenger (landmark)
d.    Pembedaan susunan dan jalan-jalan penting dengan memberikan perabot jalan (streetscaping), trotoar, maju mundurnya batas bangunan (setback), penggunaan lahan yang cocok dan sebagainya

3.    Beberapa kecenderungan tujuan dalam perencanaan transportasi meliputi:
a.    Meningkatkan mobilitas di Kawasan Pusat Bisnis (Central Business Districs)
b.    Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi
c.    Mendorong penggunaan transportasi umum
d.    Meningkatkan kemudahan pencapaian ke Kawasan pusat Bisnis





Pasar Baru Trade Center sebagai kawasan pusat perdagangan yang diikuti oleh pertumbuhan kepadatan pedagang kaki lima menimbulkan konflik keruangan khususnya perebutan area parkir di pinggir jalan (on street parking) menyebabkan makin padatnya penggunaan area parkir pinggir jalan maupun sirkulasi kendaraaan
Sumber: Googlepicture.com



Jalur pejalan kaki memiliki fungsi sebagai ruang sirkulasi pejalan kaki yang terpisah dengan sirkulasi kendaraan yang diperlukan untuk keselamatan. Seringkali ruang sirkulasi pejalan kaki digunakan sebagai tempat parkir atau tempat berjualan kaki lima.
Sumber: Googlepicture.com

B.   PARKIR

Menurut Shirvani (1985:24), elemen parkir mempunyai dua efek langsung terhadap kualitas lingkungan, yaitu:
1.    Menghidupkan aktivitas komersial (dimana faktor parkir sangat penting)
2.    Mem
3.    pertajam benturan visual terhadap bentuk fisik kota

Menurut Shirvani (1985: 25-26) beberapa cara dalam mengendalikan parkir yaitu:
1.    Struktur tempat parkir tidak boleh menganggu aktivitas di sekitarnya. Mendukung kegiatan street level dan menambah kualitas visual lingkungan, akan lebih baik lagi jika pembangunannya diiringi dengan penegakan peraturan parkir yang resmi sebagai bagian perencanaan.
2.    Pendekatan program penggunaan berganda dalam arti memaksimalkan penggunaan tempat parkir dengan pelaku dan waktu yang berbeda secara simultan
3.    Tempat parkir khusus, dimana suatu perusahan atau instansi yang memiliki sejumlah besar karyawan dengan kendaraannya, membutuhkan area parkir tersendiri yang memadai
4.    Tempat parkir di kawasan pinggir kota yang dibangun oleh swasta atau pemerintah



Pola parkiran di kawasan perbelanjaaan Bandung Indah Plaza memiliki pola parkir secara tegak lurus
Sumber: Survey lapangan, 2013



Pola parkiran di Gramedia  memiliki pola parkir secara tegak lurus hal ini akan memeberikan kesan rapih selain itu parkir secata tegak lurus dan berhadapan ini, memudahkan pengendara untuk memasukkan dan mengeluarkan kendaraan
Sumber: Survey lapangan, 2013



Tempat parkir mobil di Dago Plaza (Dapla) memiliki fasilitas Ladies Parking (Parkir khusus pengendara wanita). Ladies parkir dalam gedung memiliki ciri khas diantaranya tempat parkir yang memojok dan relatif tempat yang lebih luas
Sumber: Survey lapangan, 2013



Parkir secara parelel adalah parkir sejajar dalam sebuah baris. Parkir pola ini masih digunakan di daerah Braga, hal ini memudahkan pengendara untuk megeluarkan dan memasukan mobil
Sumber: Googlepicture.com