A. SIRKULASI
Elemen perancangan kota sirkulasi menurut Shirvani
(1985:26) merupakan salah satu alat paling bermanfaat untuk membangun
lingkungan kota. Sirkulasi dapat membentuk, mengarahkan dan mengontrol pola
aktivitas dan pengembangan kota, ketika sistem transportasi jalan umum,
pedestrian ways dan sistem transit menghubungkan dan memusatkan pergerakan.
Pertambahan kendaraan terutama kendaraan pribadi terjadi
sanat cepat, yang merupakan salah satu pemicu terjadinya kemacetan. Kemacetan
terjadi salah satunya akibat percepatan pertambahan kendaraan yang tidak
diimbangi pertumbuhan infrastruktur jalan raya. Selain itu beberapa faktor
kemacetan lalu lintas diantaranya adalah adanya pasar tumpah, PKL, pulau jalan,
traffic light, parkir, atau angkutan umum yang berhenti seenakanya
Menurut Shirvani ada tiga prinsip
utama dalam menangani sirkulasi yaitu:
1.
Jalan
seharusnya didesain menjadi ruang terbuka yang memiliki pemandangan baik antara
lain:
a.
Bersih
dan elemen landscape yang menarik
b.
Persyaratan
ketinggian dan garis sempadan bangunan yang berdekatan dengan jalan.
c.
Pengaturan
parkir di pinggir jalan dan tanaman yang berfungsi sebagai penyekat jalan.
d.
Meningkatkan
lingkungan alami yang terlihat dari jalan
2.
Jalan harus dapat memberi petunjuk orientasi
bagi para pengendara dan dapat menciptakan lingkungan yang dapat dibaca yaitu:
a.
Menciptakan
bentuk landscape untuk meningkatkan kualitas lingkungan kawasan sepanjang jalan
tersebut
b.
Mendirikan
perabot jalan yang berfungsi pada siang dan malam hari dengan hiasan lampu yang
mendukung suasana jalan
c. Perencanaan umum jalan dengan
pemandangan kota (visitas) dan beberapa visual menarik yang dapat berperan
sebagai tetenger (landmark)
d.
Pembedaan
susunan dan jalan-jalan penting dengan memberikan perabot jalan (streetscaping),
trotoar, maju mundurnya batas bangunan (setback), penggunaan lahan yang cocok
dan sebagainya
3.
Beberapa
kecenderungan tujuan dalam perencanaan transportasi meliputi:
a.
Meningkatkan
mobilitas di Kawasan Pusat Bisnis (Central
Business Districs)
b.
Mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi
c.
Mendorong
penggunaan transportasi umum
d.
Meningkatkan
kemudahan pencapaian ke Kawasan pusat Bisnis
Pasar Baru Trade
Center sebagai kawasan pusat perdagangan yang diikuti oleh pertumbuhan
kepadatan pedagang kaki lima menimbulkan konflik keruangan khususnya perebutan
area parkir di pinggir jalan (on street
parking) menyebabkan makin padatnya penggunaan area parkir pinggir jalan
maupun sirkulasi kendaraaan
Sumber: Googlepicture.com
Jalur pejalan kaki memiliki
fungsi sebagai ruang sirkulasi pejalan kaki yang terpisah dengan sirkulasi
kendaraan yang diperlukan untuk keselamatan. Seringkali ruang sirkulasi pejalan
kaki digunakan sebagai tempat parkir atau tempat berjualan kaki lima.
Sumber: Googlepicture.com
B. PARKIR
Menurut
Shirvani (1985:24), elemen parkir mempunyai dua efek langsung terhadap kualitas
lingkungan, yaitu:
1.
Menghidupkan
aktivitas komersial (dimana faktor parkir sangat penting)
2.
Mem
3.
pertajam
benturan visual terhadap bentuk fisik kota
Menurut Shirvani (1985: 25-26)
beberapa cara dalam mengendalikan parkir yaitu:
1.
Struktur
tempat parkir tidak boleh menganggu aktivitas di sekitarnya. Mendukung kegiatan
street level dan menambah kualitas visual lingkungan, akan lebih baik lagi jika
pembangunannya diiringi dengan penegakan peraturan parkir yang resmi sebagai
bagian perencanaan.
2.
Pendekatan
program penggunaan berganda dalam arti memaksimalkan penggunaan tempat parkir
dengan pelaku dan waktu yang berbeda secara simultan
3.
Tempat
parkir khusus, dimana suatu perusahan atau instansi yang memiliki sejumlah
besar karyawan dengan kendaraannya, membutuhkan area parkir tersendiri yang
memadai
4.
Tempat
parkir di kawasan pinggir kota yang dibangun oleh swasta atau pemerintah
Pola parkiran di kawasan
perbelanjaaan Bandung Indah Plaza memiliki pola parkir secara tegak lurus
Sumber: Survey lapangan, 2013
Pola parkiran di Gramedia memiliki pola parkir secara tegak lurus hal
ini akan memeberikan kesan rapih selain itu parkir secata tegak lurus dan
berhadapan ini, memudahkan pengendara untuk memasukkan dan mengeluarkan
kendaraan
Sumber: Survey lapangan, 2013
Tempat
parkir mobil di Dago Plaza (Dapla) memiliki fasilitas Ladies Parking (Parkir
khusus pengendara wanita). Ladies parkir dalam gedung memiliki ciri khas
diantaranya tempat parkir yang memojok dan relatif tempat yang lebih luas
Sumber: Survey lapangan, 2013
Parkir secara parelel adalah parkir
sejajar dalam sebuah baris. Parkir pola ini masih digunakan di daerah Braga,
hal ini memudahkan pengendara untuk megeluarkan dan memasukan mobil
Sumber: Googlepicture.com