Perubahan
pada Land Use & Cover, terdiri
dari 2 bentuk:
1) Land Cover Conversion
Land Cover Conversion yaitu
perubahan dari satu jenis penutup lahan ke jenis lainnya. Contohnya forest > agriculture land, agriculture land > built-up land
2) Land Cover Modification
Land Cover Modification yaitu perubahan pada struktur dan fungsi
lahan tanpa merubah jenis tutupan lahan dari satu ke lainnya. Contohnya lahan agricultural (pertanian) ditanami palawija (perkebunan), ini merubah produktivitas dan kadar biomassa.
Land Use Change dan Land Cover Change saling mempengaruhi satu sama lain, hal ini dapat dilihat pada penjelasan berikut.
ØLC Change > LU Change
Agriculture ke Built-up land (persekolahan), karena adanya demand
akan kawasan sekolah, lahan tani berubah jenis sehingga berubah fungsi pakai.
ØLU Change > LC Change
Kawasan Pelabuhan yang pada awalnya digunakan sebagai tempat berlabuh kapal penumpang dan barang, seiring waktu berubah menjadi kawasan komersial bahkan kawasan tourist development, contohnya Selat Malaka.
Faktor utama berkontribusi dalam proses
perubahan yaitu sebagai berikut.
1) Human Driving Forces
Human driving forces merupakan kekuatan utama yang merupakan dasar dari kekuatan sosial yang menghubungkan antara manusia dengan alam dan menyebabkan perubahan lingkungan secara global.
2) Human Mitigation Forces
Human mitigation forces yaitu merupakan kekuatan yang menghambat, mengubah atau melawan human driving forces.
3) Proximate Driving Forces
Proximate driving forces merupakan aktifitas akhir yang merupakan hasil gabungan antara interaksi faktor pendorong manusia dan faktor pencegahnya yang secara langsung menyebabkan transformasi lingkungan, baik melalui penggunaan sumber daya alam.
Penggunaan lahan dan perubahan tutupan lahan di India
selatan selama dua dekade ( 1985-2005 ).
A.Penurunan tutupan vegetasi untuk
pertanian di Maharashtra dan Madhya Pradesh.
B.Peningkatan dibangun di sekitar
kota-kota besar khususnya Hyderabad selama dua dekade terutama dengan
mengorbankan gurun dan tanah tandus.
C.Penurunan tutupan hutan dan
Wasteland dan peningkatan lahan pertanian di wilayah sungai Cauvery.
Studi Kasus
Pentingnya pemetaan dan pemantauan
perubahan LULC telah banyak diakui oleh komunitas ilmiah. Penginderaan
jauh dan sistem informasi geografis (GIS) untuk
menilai
dan memantau dampak lingkungan. Upaya
yang dilakukan untuk memetakan distribusi spasial dari
kegiatan pertambangan dengan bantuan LULC dan mengukur perubahan dari waktu ke
waktu di distrik Singrauli, Madhya Pradesh menggunakan citra satelit
multi-tanggal selama tiga periode waktu, yaitu, tahun 1978, 1991 dan 2010.
Dua unit geomorfologi yang berbeda, daerah dataran
tinggi yang terdiri dari daerah yang dicakup oleh blok pertambangan di bagian utara dan dataran
di bawah dataran tinggi dibentuk terutama oleh lembah Sungai Rihand dan
anak-anak sungainya. Topografi bergelombang dengan ketinggian yang berbeda. Ini bervariasi
dari liat pasir tanah liat dari merah ke kuning.
Daerah
yang tercakup dalam masing-masing kelas dan perubahan di daerah diberikan dalam
Tabel 1. Tiga kelas hutan yaitu, hutan lebat (kerapatan kanopi lebih dari 40%),
hutan terbuka (kerapatan kanopi antara 10 dan 40%) dan scrub (kerapatan kanopi
kurang dari 10%) (FSI 2010) yang diturunkan berdasarkan interpretasi citra
satelit dan kebenaran tanah. . Peningkatan aktivitas pertambangan
menyebabkan pertumbuhan populasi manusia dengan peningkatan yang sesuai di
daerah built-up dan lahan pertanian.
Alat Analisis Penggunaan Lahan
Klasifikasi penggunaan lahan / tutupan lahan karena resolusi spasial dan
spektral sensor yang berbeda bervariasi secara signifikan, kemampuan untuk
membedakan tutupan lahan juga sangat bervariasi
Alat analisis
untuk perubahan penggunaan lahan :
1.citra
satelit dari analisis Landsat MSS;
2.Landsat
TM;
3.Landsat
IRS LISS-III
Pemukiman,
badan air dan sungai ditangkap secara terpisah menggunakan alat AOI dan
kemudian direcode. Verifikasi lapangan dari hasil akhir dilakukan untuk
menghitung akurasi LULC saat tahun 2010 dan
memahami dinamika perubahan pola
penggunaan lahan yang ada dan informasi koordinat tercatat turun dengan bantuan
Global Position System (GPS).