Kita
menggunakan klasifikasi unsupervised ketika kita mempunyai sedikit informasi
tentang dataset kita. Klasifikasi data unsupervised memulai mengklarifikasi
dari kelas-kelas atau wilayah-wilayah yang kita spesifikasikan atau dari jumlah
nominal kelas. Klasifikasi unsupervised secara sendiri akan mengatagorikan
semua pixel menjadi kelas-kelas dengan menampakan spektral atau karateristik
spektral yang sama. Hasil klasifikasi dipengaruhi oleh parameter-parameter yang
kita tentukan dalam kotak dialog klasifikasi unsupervised. Klasifikasi
unsupervised akan menghitung secara statistik untuk membagi dataset menjadi
kelas-kelas sesuai dengan jumlah kelas yang kita inginkan.
Biasanya
hasil-hasil klasifikasi unsupervised harus diinterpretasi dengan menggunakan
data yang sebenarnya di lapangan untuk menentukan kelas-kelas yang
mempresentasikan area atau wilayah sebenarnya di lapangan. Dari informasi ini
mungkin kita bisa memutuskan untuk mengkombinasikan atau menghapus kelas-kelas
yang diinginkan. Kita perlu juga untuk memberi warna dan nama untuk
masing-masing kelas.
Teknik
klasifikasi supervised dapat diartikan sebagai teknik klasifikasi yang diawasi.
Menurut Projo Danoedoro (1996) klasifikasi supervised ini melibatkan interaksi
analis secara intensif, dimana analis menuntun proses klasifikasi dengan
identifikasi objek pada citra (training area). Sehingga pengambilan sampel
perlu dilakukan dengan mempertimbangkan pola spektral pada setiap panjang
gelombang tertentu, sehingga diperoleh daerah acuan yang baik untuk mewakili
suatu objek tertentu.
Sedangkan
Klasifikasi unsupervised yang berarti klasifikasi tak terawasi merupakan
pengklasifikasian hasil akhirnya (pengelompokkan pixel-pixel dengan
karakteristik umum) didasarkan pada analisis perangkat lunak (software
analysis) suatu citra tanpa pengguna menyediakan contoh-contoh kelas-kelas
terlebih dahulu.
Sumber:
(Klasifikasi
citra by authori Arfie; http://sekerasbatu.blogspot.com/2009/08/klasifikasi-citra.html)
(Difference Unsupervised and Supervised Image Clustering by
Murinto Kusno http://blog.uad.ac.id/murintokusno/2009/01/19/difference-unsupervised-dan-supervised-image-clustering/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar